ASANEWS, SIDRAP--Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke III 2025 di Aula Lantai 3 Gedung Fisip, Senin (21/Juli/2025).
Kegiatan ini dihadiri Dekan FISIP Dr. Erfina,S.Sos., M.Si, yang sekaligus membuka kegiatan, hadir pula Ketua Prodi Administrasi Publik Hardianti, S.A.P., M.A.P. Ketua BEM Fakultas FISIP Ardiansyah, Ketum Himposip Andi Muhammad Kalbu, Ketum HIMAP Irwan Tri Putra, serta pengurus organisasi Kemahasiswaan Internal dan Eksternal FISIP UMS Rappang.
Ketua Panitia Muhammad Fadil Rizky menyampaikan kegiatan tersebut mengusung tema next gen leadership, Rekonstruksi untuk pemimpin masa depan". Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama panitia yang telah bekerja melaksanakan kegiatan.
Ketum Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMAP) Irwan Tri Putra dalam sambutannya mengatakan bahwa Mubes ini tidak hanya mencari pemimpin baru dan laporan pertanggungjawaban, tetapi momen ini dia mengajak untuk merefleksikan kembali bagaimana perjalanan dan evaluasi arah gerak organisasi, serta merumuskan visi yang relevan dengan era masa kini.
"Dunia semakin hari semakin berubah, demikianpula dengan kebutuhan-kebutuhan organisasiorganisasi, periode sasi yang lalu kebutuhannya tidak sama dengan hari ini, begitu juga dengan periode akan datang. " Katanya.
Senada juga dikatakan Ketum Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintah (Himposip) Andi Muhammad Kalbu, disampaikannya bahwa Mubes merupakan tonggak perjalanan organisasi, momen untuk mengevaluasi apa yang telah dicapai, kekurangan atau kelebihan menuju arah yang lebih baik kedepan.
Sementara itu Ketua BEM Fakultas FISIP Ardiansyah mengatakan Mubes ini merupakan ruang pengadilan moral dalam konteks organisasi.
"Karena kita tidak hanya berbicara tentang pencapaian saja, tetapi kita membuka ruang hisap kepada siapapun yang mengemban amanah." katanya.
Mubes ini lanjutnya tidak hanya sekedar acara seremonial tetapi juga menjadi ruang muhasabah kolektifkolektif, sebuah proses yang melibatkan dealektika antara akal, hati dan nilai ketuhanan.
"Saya berharap Mubes ini menjadi ruang belajar, ruang refleksi dan ruang untuk mencari estafet kepemimpinan dengan landasan yang lebih ikhlas dan filosofis," harapanya.
Dekan FISIP Dr. Erfina,S.Sos., M.Si, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan figur Nabi Muhammad menjadi teladan kepemimpinan.
"Kemimpinan nabi Muhammad merupakan role model kepemimpinan yang tidak lekang oleh waktu." ucapnya.