ASANEWS. SIDRAP-- Rektor Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang Prof Dr Jamaluddin Ahmad S.Sos, M.Si memantau proses pembuatan kue nastar, Jumat (2/5).
Pria yang akrab disapa Prof Jal tersebut didampingi Wakil Rektor 1 UMS Rappang, Dr Rais Rahmat Razak, dan Ketua Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, Damayanti Trisnasari, saat memantau pembuatan kue oleh mahasiswa.
Damayanti mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat pendekatan pembelajaran berbasis praktik dengan menghadirkan Brillent Bakery sebagai unit usaha dan sekaligus replika industri yang mendukung praktikum mata kuliah Bakery Pastry.
Melalui pendekatan Teaching Factory (TeFa), mahasiswa tidak hanya mempelajari teknik membuat roti dan pastry, tetapi juga merasakan langsung atmosfer kerja di industri bakery yang sesungguhnya.
"Hari ini, mahasiswa sedang melaksanakan praktikum pembuatan produk cookies yang telah melalui tahap uji coba kualitas dan kini diproduksi secara berkelanjutan berdasarkan repeat order dari pembeli, " ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak hanya menghasilkan keterampilan teknis, tetapi juga produk yang benar-benar layak jual dan diterima oleh pasar.
Damayanti menjelaskan Brillent Bakery berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan teknis sekaligus mengembangkan soft skills seperti kerja tim, ketepatan waktu produksi, pengendalian mutu, dan pelayanan pelanggan.
Dengan standar kerja yang menyerupai industri profesional, mahasiswa diajak untuk bertanggung jawab atas hasil produksinya dan siap menghadapi tuntutan dunia kerja setelah lulus.
Keunggulan pendekatan Teaching Factory terletak pada pengintegrasian pembelajaran dengan praktik produksi nyata, di mana mahasiswa belajar berdasarkan proyek dan target yang jelas.
Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan kontekstual, sesuai dengan karakter pendidikan vokasional yang menekankan pada hands-on experience.
“Melalui Brillent Bakery, mahasiswa tidak hanya belajar membuat produk bakery, tetapi juga memahami siklus produksi, manajemen bahan baku, hingga strategi pemasaran,” ujar salah satu dosen pengampu mata kuliah Bakery Pastry. “Ini sangat penting untuk membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga adaptif di dunia kerja, " Katanya.
Lebih dari itu, keberadaan Brillent Bakery juga memberikan manfaat besar bagi pengembangan dan kebanggaan program studi.
Produk yang dihasilkan menjadi bukti konkret kualitas pembelajaran yang diterapkan, sekaligus sarana promosi yang memperkuat citra positif program studi di mata masyarakat dan calon mahasiswa. Mahasiswa pun merasa lebih bangga dan percaya diri dengan keterampilan yang mereka miliki.
Dengan adanya unit ini, Prodi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap pakai, inovatif, dan mampu bersaing di industri kuliner yang terus berkembang.(*)