ASANEWS, SIDRAP– Suasana berbeda terasa di ruang ujian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Mahasiswa Program Studi Hukum Bisnis ini tampak serius menatap layar HP mereka masing-masing, namun para mahasiswa ini tidak sedang bermain HP di ruang kelas. Melainkan tengah serius mengerjakan soal-soal hukum ke kinian.
Ujian ini khusus untuk mata kuliah Hukum E-Commerce dan Privasi Data, yang diasuh oleh dosen muda dan berprestasi, Afrilia Cahyani, S.H., M.H. Materi ujian menantang mahasiswa untuk memahami secara mendalam bagaimana hukum bekerja di balik aktivitas digital sehari-hari—dari transaksi online hingga kebocoran data pribadi.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya tahu teori, tetapi juga mampu mengidentifikasi persoalan hukum di dunia digital yang sedang berkembang pesat,” ujar Afrilia.
Ia juga menambahkan bahwa CBT membantu mahasiswa belajar lebih mandiri, efisien, dan akurat dalam menjawab soal.
Teknologi CBT (Computer Based Test) dinilai efektif meningkatkan objektivitas penilaian, mengurangi penggunaan kertas, serta menyiapkan mahasiswa menghadapi dunia profesional yang serba digital. Topik-topik yang diujikan bahkan mencakup kasus-kasus aktual seperti penyalahgunaan data pribadi di marketplace dan sengketa e-commerce lintas negara.
Mahasiswa pun mengapresiasi pendekatan ini. “Soalnya menantang, tapi sangat relevan dengan apa yang kita lihat sehari-hari di internet. Ujian CBT bikin kami lebih fokus dan merasa siap menghadapi dunia kerja digital,” ujar salah satu mahasiswa peserta ujian.
Ujian ini menjadi bukti nyata bahwa Prodi Hukum Bisnis UM Sidenreng Rappang tidak sekadar mengejar kurikulum, tetapi membentuk lulusan yang peka terhadap tantangan hukum modern.
