ASANEWS, MAKASSAR— Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang, melalui Program Studi Hukum Bisnis (Humbis), menggelar kegiatan benchmarking ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (Kemenkumham RI) Sulawesi Selatan dan PT Yakult Indonesia Persada di Makassar, pada Senin (30/6/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester IV dari Program Studi Hukum Bisnis, serta dosen dan tenaga kependidikan (tendik) dari lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Turut hadir dalam rombongan Ketua Program Studi Hukum Bisnis Muhammad Yasmin, S.H., M.Kn., didampingi dua dosen dan satu tenaga kependidikan.
Muhammad Yasmin menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya pembelajaran di luar kampus yang bersifat praktis dan aplikatif. “Benchmarking ini menjadi bagian dari program penguatan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan menghadirkan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam melihat praktik dunia usaha dan regulasi hukum,” ungkapnya.
Kunjungan pertama dilakukan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Sulawesi Selatan. Kunjungan ini dinilai sangat relevan dengan mata kuliah yang sedang dipelajari oleh mahasiswa hukum bisnis, khususnya yang berkaitan dengan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Kanwil Kemenkumham Sulsel menjadi tempat kunjungan yang tepat karena selaras dengan materi perkuliahan Hukum dan HAM yang dipelajari mahasiswa Prodi Hukum Bisnis,” ujar Yasmin.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan kunjungan ke PT Yakult Indonesia Persada. Di sana, mahasiswa mendapatkan penjelasan langsung tentang manajemen produksi, distribusi, dan sistem hukum bisnis yang diterapkan perusahaan, termasuk aspek perlindungan konsumen dan perizinan usaha.
Ia menambahkan bahwa dengan kegiatan seperti ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya paham tentang teori, tetapi juga dapat melihat langsung proses dan implementasi hukum dalam konteks kelembagaan pemerintahan dan korporasi, meskipun dengan waktu terbatas.
Kegiatan ini kata Yasmin akan menjadi agenda prodi, karena selain untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan mahasiswa di bidang hukum bisnis, juga menjadi momen untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.
“Kami ingin mahasiswa memiliki bekal yang kuat, tidak hanya tentang teori, tetapi juga secara praktis dan profesional,” tutupnya.