ASANEWS, SIDRAP--Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang, bakal membuka program Doktor atau jenjang S3. Kehadiran Program S3 tersebut tentu menjadi sejarah bagi Bumi Nene Mallomo, UMS Rappang maupun mahasiswa barunya, sebab akan menjadi pertama kalinya hadir di Kabupaten Sidrap.
Rektor UMS Rappang, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos, M.S dalam siaran persnya Sabtu (14/Juni/2025) mengungkapkan bahwa, program Doktor Administrasi Publik UMS Rappang, akan fokus pada keunikan "Smart Village" yang berbeda dengan program Doktor sejumlah kampus ternama seperti Unhas ataupun UNM yang fokus pada pengembangan Teori dan kebijakan publik dan juga berbeda dengan Khon Kaen universiti di Thailand.
"Keunikan smart village, sangat relevan denga kepakaran Dosen yang terlibat dan telah tervalidasi melalui riset, publikasi dan pengabdian yang selama ini telah ditekuni," ujar Prof. Jamal didampingi Wakil Rektor I UMS Rappang, Dr. Ir. H. Muh. Rais Rahmat, M.Si.
Program S3 Administrasi Publik ini direncanakan mulai berjalan pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026, dengan matrikulasi yang dimulai awal Agustus 2025. Pada tahap awal, jumlah mahasiswa yang diterima dibatasi hanya delapan orang, yang terdiri atas kalangan akademisi, birokrat, dan profesional.
"Model perkuliahan akan berbeda dengan kampus lainnya. Mahasiswa doktoral akan menempati ruang khusus di lantai dua gedung rektorat, yang dilengkapi fasilitas ruang belajar mandiri," tambah Prof. Jamal.
Program ini juga telah resmi mengantongi izin pendirian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kelembagaan dan LLDIKTI Wilayah IX. Hasil asesmen lapangan dari asesor telah diserahkan secara resmi kepada Rektor UMS Rappang, didampingi Ketua Tim Pembukaan Program Doktor Administrasi Publik.
"Yang jelas, kehadiran program doktoral ini di Bumi Nene’ Mallomo merupakan wujud dukungan terhadap program unggulan Bupati Sidrap, yaitu pendidikan unggul. Kami berharap, ke depan Sidrap bisa kembali menjadi kota pendidikan yang disegani," pungkas Prof. Jamaluddin.